Stempel Lupa

Sudah terjadi berulang kali (atau ini sudah jadi kebiasaan?) pada saya, bahwa sering untuk lupa. Pada kehidupan sehari-hari, termasuk urusan kantor. Entah karena terlalu banyak pekerjaan (numpuk karena malas menyelesaikannya :P) atau pelupa sudah menjadi bagian diri saya yang tak terpisahkan, maka sering hal-hal yang kecil mudah untuk dilupakan. Contohnya pada beberapa hari yang lalu, ketika harus mengurus sesuatu di kantor instansi lain. Tentunya ada saja berkas yang harus dibawa dan mutlak bos musti tanda tangan. Memang, tanda tangan telah diteken si Bos, tapi apa daya stempel kantornya lupa dan ini baru ketahuan setelah saya berada di kantor tempat saya mengantarkan berkas tersebut. Pasalnya, ini sudah terjadi beberapa kali dan berulang. 

Malu sendiri sebenarnya menyadari kebiasaan ini. Mengapa malu? Justru saya berpikir juga bahwa ini kemungkinan terjadi karena ketidaktelitian dalam mempersiapkan berkas-berkas yang ada, ditambah juga kadang suka terburu-buru. Padahal sudah lebih 4 tahun mengabdikan diri pada negara,namun hal-hal kecil seperti itu sering terlewatkan. Jadilah jengkel sama diri sendiri ketika ini terjadi lagi dan lagi. (Kayak lirik lagu ya? :p)

Terdeteksi masalah utama adalah sifat pelupa, kurang teliti, dan suka terburu-buru. Nah, solusinya? Apakah harus dengan menstempel dahi saya tiap pagi untuk mengingatkan semua apa yang akan dikerjakan? 😛 IMO, sederhana saja, mulai dari niat ketika akan berangkat kantor di pagi hari diperbaiki. Bahwa ini saya jalani semata-mata bukan untuk diri sendiri saja, tapi untuk banyak hal. Allah SWT, Negara, Masyarakat dan Keluarga, baik secara langsung maupun tidak langsung akan terpengaruh dengan apa yang saya lakukan dalam kapasitas saya sebagai abdi negara. 

Well, inilah hidup saya sekarang!!! Evaluasi dan perbaikan tetap harus berjalan!!! Jalani saja!!! Cari Enaknya Saja!!! :p