Setelah sarjana apa lagi?

Bulan lalu entah tanggal berapa, saya akhirnya kena giliran wisuda. Alhamdulillah ya…! Tidak ada semacam rasa “wah” bagi saya di hari yang orang tua justru anggap penting nan istimewa (kelihatan dari raut wajah mereka saat itu). Penyebabnya? Entahlah. Tapi yang jelasnya ini sebuah pencapaian baru dalam perjalanan hidup. Orang tua bangga? Ya jelaslah! Setidaknya sebagai sulung, saya menjadi yang pertama ditasbihkan sebagai sarjana di keluarga inti kami. Doa dan usaha mereka selama ini akhirnya membuahkan hasil.
Nah, lantas muncul pertanyaan. Apa yang dilakukan setelah menjadi sarjana? Pertanyaan ini pastinya menerpa orang-orang yang telah di wisuda. Beragam jawaban muncul, baik itu serius maupun sekadar bercanda jika menanyakan hal ini. Berikut di bawah ini kemungkinan-kemungkinan jawaban yang termaksud:
  1. Segera mencari tempat lanjut kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Ini jawaban orang yang punya orientasi hidup bahwa jangan pernah berhenti belajar, belajar, belajar, belajar dan belajar. Selama fisik dan finansial mencukupi kenapa tidak lanjut saja. 
  2. Kawin?? Nikahlah! Siapa sih yang tidak mau nikah? Siapa sih yang tidak mau segera menikmati surga dunia? Jawaban ini dikemukakan bagi mereka yang memang punya hasrat besar untuk segera membina keluarga. Memulai rasa baru dari hidup. Ada yang merasa? kekekekeke
  3. Cari kerja terus kerja. Tanggung jawab membuat wisudawan memilih menjawab ini. Posisi sebagai anak sulung, kondisi ekonomi keluarga, atau syarat calon mertua merupakan beberapa penyebabnya.
  4. Liburan, melancong, backpacking, atau traveling. Penyegaran merupakan hal yang perlu setelah sebelumnya berkutat dengan dunia perkuliahan. Liburan merupakan salah satunya. Apakah dengan mengambil waktu yang lebih panjang atau sekedar liburan singkat tetap saja diperlukan bagi orang yang tidak perlu buru-buru melakukan sesuatu yang serius setelah menjadi sarjana. Yang diburu-burukan oleh orang yang seperti ini adalah mencari info liburan, baik tujuan, penyedia jasa travel, dan tentunya persiapan dana untuk biaya liburan.
  5. Nonton film sepuasnya. Buat yang movie freaks tentunya akan menjawab ini. Bagaimana tidak? Seharian penuh bisa dihabiskan memanjakan mata dengan tontonan film-film favorit yang selama ini hasratnya terem oleh aktivitas kuliah.
Teman-teman pembaca mungkin punya jawaban lain? Silahkan ditambahkan! Jawaban-jawaban di atas saya dapatkan dari apa yang terpikir di otak dan komentar atau reply teman-teman di beberapa akun jejaring sosial saya.
Muncul satu pertanyaan lagi sebenarnya. Lantas bagaimana yang memang sudah bekerja dari awal terus sarjananya belakangan? Bagi yang berprofesi sebagai PNS tentunya jawaban yang umum muncul adalah gelar sarjananya untuk penyesuaian pangkat dan golongan. Tapi apa jawabannya akan selalu seperti itu? Untuk menambah ilmu bagaimana? Klise mungkin terdengar. Tapi sia-sia kah? Bukan suatu hal yang salah kan? Yang terpenting adalah bagaimana kita mengaplikasikan apa yang telah kita dapat di bangku kuliah dan hal ini tentunya mengena pada golongan yang sudah bekerja dari awalnya pun pada golongan yang baru mau bekerja. 

6 thoughts on “Setelah sarjana apa lagi?

  1. sy kesulitan harus berkomentar ap.. hehehetitel sarjana belum dapat2 nie …tp rencananya habis kul ini, langsung melaksanakan program2 pribadi . . .sekolah kebudayaan atau apalh istilahnya … ahahhha

    Like

Leave a comment