sketsa semalam

angin malam datang menyambar
mengambil senyum para kunang-kunang
hingga kelam mewarna hati
tak ada lagi kini cahaya menguning
sketsa semalam menghapus tawa
semua, seketika, selayak kilat berlalu
tangis pun belum sempat berbulirkan air mata
wahai Sang Maha Rahim,
kehendakMu begitu nyata
takdir Kau jatuhkan begitu telak
rapalan doa jadikan anestesi sementara
mungkin lukanya akan muncul lagi
meradang hingga nyawa meregang

Leave a comment