Kamu Autis, Saya?

“Autismu deh! Autis BB!”

“Dasar Autis FB dan Twitter!”

Autis, menurut Yayasan Autisma dalam situs resminya, adalah gangguan perkembangan kompleks yang gejalanya harus sudah muncul sebelum anak berusia 3 tahun. Gangguan neurologi pervasif ini terjadi pada aspek neurobiologis otak dan mempengaruhi proses perkembangan anak. Akibat gangguan ini  sang anak tidak dapat secara otomatis belajar untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga ia seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. 

sumber gambar di sini
Tak dapat dipungkiri perkembangan teknologi di zaman kekinian membawa berbagai dampak dalam keseharian kita. Bidang teknologi komunikasi tak luput pula mengalami perkembangan yang bahkan bisa dibilang sangat dinamis dari hari ke hari. Berbagai perangkat baik hardware maupun software komunikasi yang sangat canggih tercipta yang tentunya mempunyai tujuan mempermudah kita dalam berkomunikasi. Teman yang jauh menjadi dekat, bahkan berbagi kabar dalam setiap menitnya dengan gampangnya terjadi. Kemudahan-kemudahan ini seiring waktu membuat sebagian dari kita kecanduan atau istilah lainnya “autis”. 
Nah, saya (mungkin anda juga) sering menggunakan istilah tersebut untuk orang-orang yang sibuk sendiri dengan perangkat gadget-nya sambil ber-sos-med-ria tanpa memperhatikan sekeliling. Saya dengan mudah dan latahnya menuduh mereka autis dengan alasan mereka menyepelekan sekitarnya seolah-olah hidup di dunianya sendiri (merujuk ke pengertian autis di atas).
Kembali bertanya ke dalam hati, kalau mereka saya tuduh autis, tidakkah saya ikutan autis? Autis menuduh! Bahwa saking keasyikan dan seringnya menghujat mereka (setidaknya dalam hati) dengan sebuah istilah gangguan tubuh tadi, saya (mungkin anda juga) lupa diri.
Setidaknya saya perbaiki diri sendiri dulu, sebelum menghujat orang lain lagi! Berhenti menuduh dan mengatai orang lain! Atau jangan-jangan mengatai diri sendiri! 😀

7 thoughts on “Kamu Autis, Saya?

  1. jadi begini..
    menurut saya tidak pantas menggunakan istilah autis utk menyebut mereka yg asyik dengan gadgetnya.

    coba ki baca cerita pengalaman dr ibu2 yg punya anak autis, berat lho jadi mereka…saya selalu kagum sama ibu2 yg kuat dan menerima anak-anaknya dengan rasa syukur

    Like

  2. orang-orang menggantinya dengan istilah anti-sosial, tapi bagi saya tetap saja bersosialisasi walaupun di dunia mana, yang pasti sebaiknya jangan pakai kata itul

    saya juga punya sahabat yang punya anak kembar 3 tapi 2 diantaranya autis, saya sedih tapi dia tetap tegar. God bless them.

    Like

  3. hmm… berat bahasannya euy *sotta
    hehehe, penggunaan istilah -autis- mengalihkan perhatian belah

    oh iyya om faje, sekarang kl lg nongkrong di cafe mana begitu org2 memang sudah sah-sah saja dengan aktivitas sibuk sendiri. fisiknya sj yg dekat, jiwa terbang entah kemana. kadang sy juga gitu sih… hihi

    Like

Leave a comment